Kamis, 18 Februari 2010

Jika Harus Mengonsumsi Antibiotika


Resistensi antibiotika adalah akibat yang harus ditanggung jika menggunakan antibiotika secara tak tepat. Kita butuh dosis yang lebih besar bila terjadi resistensi. Demi menghindari resistensi, berikut ini panduan mengonsumsi antibiotika.

1. Habiskan obat yang diresepkan dokter meskipun gejala penyakit membaik. Jika tidak, antibiotika tidak diberi waktu cukup untuk mengobati infeksi secara menyeluruh, sehingga kelak menimbulkan kekambuhan. Bakteri juga menjadi resisten sehingga antibiotika tak lagi manjur jika Anda kena penyakit yang sama.

2. Ikuti petunjuk dokter dengan seksama. Minum obat sesuai anjuran dokter.

3. Jangan minum dosis dobel untuk menutup obat yang kelupaan diminum. Terus minum obat sesuai anjuran dokter dan lewati dosis yang kelupaan itu.

4. Jangan berbagi antibiotika dengan siapa pun.

5. Jangan minum antibiotika sisa yang dulu pernah diresepkan. Lebih baik buang saja.

6. Jika terjadi efek samping antibiotika atau tak ada tanda perbaikan, konsultasi dengan dokter lagi.

7. Simpan obat antibiotika di tempat yang kering dan sejuk. Simpan antibiotika cair di dalam lemari es. @diy


Sumber :
http://kesehatan.kompas.com/read/2009/12/30/15373436/Jika.Harus.Mengonsumsi.Antibiotika
30 Desember 2009

Sumber Gambar:
http://www.lausd.k12.ca.us/Figue...ine2.htm

Antibiotika

Antibiotika adalah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama fungi/jamur, yang dapat menghambat atau dapat membasmi mikroba jenis lain.

Banyak antibiotika saat ini dibuat secara semisintetik atau sintetik penuh. Namun dalam prakteknya antibiotika sintetik tidak diturunkan dari produk mikroba (misalnya kuinolon).

Antibiotika yang akan digunakan untuk membasmi mikroba, penyebab infeksi pada manusia, harus mememiliki sifat toksisitas selektif setinggi mungkin.

Artinya, antibiotika tersebut haruslah bersifat sangat toksik untuk mikroba, tetapi relatif tidak toksik untuk manusia.

Antibiotika adalah obat yang sangat ampuh dan sangat bermanfaat jika digunakan secara benar. Namun, jika digunakan tidak semestinya antibiotika justru akan mendatangkan berbagai mudharat.

Yang harus selalu diingat, antibiotika hanya ampuh dan efektif membunuh bakteri tetapi tidak dapat membunuh virus. Karena itu, penyakit yang dapat diobati dengan antibiotika adalah penyakit-penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri.


Gambar. Resistensi antibiotika

Penyebab timbulnya resistensi antibiotika yang terutama adalah karena penggunaan antibiotika yang tidak tepat, tidak tepat sasaran, dan tidak tepat dosis.

Tidak tepat sasaran, salah satunya adalah pemberian antibiotika pada pasien yang bukan menderita penyakit infeksi bakteri. Walaupun menderita infeksi bakteri, antibiotika yang diberikan pun harus dipilih secara seksama. Tidak semua antibiotika ampuh terhadap bakteri tertentu.

Setiap antibiotika mempunyai daya bunuh terhadap bakteri yang berbeda-beda. Karena itu, antibiotika harus dipilih dengan seksama. Ketepatan dosis sangat penting diperhatikan.

Tidak tepat dosis dapat menyebabkan bakteri tidak terbunuh, bahkan justru dapat merangsangnya untuk membentuk turunan yang lebih kuat daya tahannya sehingga resisten terhadap antibiotika.

Karena itu, jika dokter memberikan obat antibiotika, patuhilah petunjuk pemakaiannya dan harus diminum sampai habis.

Pemakaian antibiotika tidak boleh sembarangan, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa. Itu sebabnya, antibiotika tidak boleh dijual bebas melainkan harus dengan resep dokter.

Terlalu sering mengonsumsi antibiotika juga berdampak buruk pada ''bakteri-bakteri baik'' yang menghuni saluran pencernaan kita. Bakteri-bakteri tersebut dapat terbunuh, padahal mereka bekerja membuat zat-zat yang bermanfaat bagi kesehatan kita.

Golongan antibiotika

Antibiotika dapat digolongkan sebagai berikut :

1. Antibiotika golongan aminoglikosid, bekerja dengan menghambat sintesis protein dari bakteri.
2. Antibiotika golongan sefalosforin, bekerja dengan menghambat sintesis peptidoglikan serta mengaktifkan enzim autolisis pada dinding sel bakteri.
3. Antibiotika golongan klorampenikol, bekerja dengan menghambat sintesis protein dari bakteri.
4. Antibiotika golongan makrolida, bekerja dengan menghambat sintesis protein dari bakteri.
5. Antibiotika golongan penisilin, bekerja dengan menghambat sintesis peptidoglikan.
6. Antibiotika golongan beta laktam golongan lain, bekerja dengan menghambat sintesis peptidoglikan serta mengaktifkan enzim autolisis pada dinding sel bakteri.
7. Antibiotika golongan kuinolon, bekerja dengan menghambat satu atau lebih enzim topoisomerase yang bersifat esensial untuk replikasi dan transkripsi DNA bakteri.
8. Antibiotika golongan tetrasiklin, bekerja dengan menghambat sintesis protein dari bakteri.
9. Kombinasi antibakteri
10. Antibiotika golongan lain


Untuk pemilihan antibiotika yang tepat sesuai kebutuhan dan keluhan anda ada baiknya anda harus periksakan diri dan konsultasi ke dokter.

Di apotik online medicastore anda dapat mencari antibiotika yang telah diresepkan dokter secara mudah dengan mengetikkan di search engine medicastore. Sehingga anda dapat memilih dan beli antibiotika sesuai kebutuhan anda.


Sumber :
http://www.medicastore.com/apotik_online/antibiotika/antibiotika.htm

Cara Cerdas Maksimalkan Antibiotik

ANTIBIOTIK merupakan obat yang digunakan untuk membunuh bakteri dan seharusnya digunakan dengan resep dokter. Akan tetapi, dalam praktek sehari-hari, banyak orang yang menggunakan antibiotik untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk flu biasa yang disebabkan oleh virus. Praktek seperti ini memicu resistensi antibiotik, sehingga antibiotik yang digunakan tersebut sudah tidak mempan lagi saat diperlukan. Bagaimana cara penggunaan yang tepat? Berikut uraiannya untuk Anda.

Apa itu antibiotik? Antibiotik digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh bakteri, seperti strep throat (sejenis infeksi tenggorokan), infeksi telinga, infeksi saluran kencing, dan infeksi sinus (sinusitis).

Antibiotik terdiri dari berbagai tipe dan masing-masing bekerja dengan cara yang sedikit berbeda dengan target bakteri yang berbeda pula. Dokter tentunya bisa menetukan pilihan antibiotik yang tepat.

Bisakah digunakan untuk semua penyakit? Antibiotik merupakan obat yang kuat, tetapi tidak bisa menyembuhkan semua penyakit. Antibiotik tidak bisa melawan penyakit yang disebabkan oleh virus. Obat ini tidak bisa mengatasi penyakit seperti flu biasa, influenza, sebagian besar kasus bronkitis akut, sebagian besar kasus sakit tenggorokan (kecuali yang disebabkan oleh strep), dan hidung meler. Semua penyakit ini biasanya menghilang dengan sendirinya. Berkonsultasilah dengan dokter untuk meringankan gejala penyakit Anda.

Mengapa harus berhati-hati? Jika Anda menggunakan antibiotik saat tidak benar-benar memerlukan, maka antibiotik tersebut tidak akan efektif lagi saat Anda membutuhkan. Setiap kali Anda menggunakan antibiotik, Anda semakin berisiko terinfeksi bakteri yang tidak akan bisa dibunuh oleh antibiotik tersebut. Setiap kali bakteri berubah (bermutasi), maka akan semakin sulit dibunuh. Antibiotik yang biasa digunakan untuk mengatasinya tidak akan efektif lagi. Bakteri ini menjadi resisten antibiotik.

Bakteri kuat ini selanjutnya akan memicu infeksi yang lebih serius dan bisa bertahan lama. Dan untuk mengatasinya, Anda memerlukan antibiotik lain yang lebih kuat dan tentunya lebih mahal. Selain harganya, antibiotik yang lebih kuat juga menimbulkan efek
samping yang lebih banyak dibandingkan antibiotik pertama.

Bakteri yang resisten antibiotik ini juga bisa menyebar ke anggota keluaerga lain, seperti anak-anak dan teman kerja. Karena itu, komunitas Anda juga berisiko terinfeksi bakteri yang lebih sulit diatasi.

Selain itu, menggunakan antibiotik yang tidak diperlukan tidak akan membuat Anda merasa lebih baik, tidak menyembuhkan penyakit,serta tidak mencegah penularan infeksi Anda. Hal ini bahkan memicu efek samping yang berbahaya. Efek samping yang paling umum adalah mual, diare, dan rasa sakit di lambung.

Bagaimana cara memilih antibiotik yang tepat? Cerdaslah dalam menggunakan antibiotik. Pastikan kalau penyakit Anda disebabkan oleh bakteri, bukan oleh virus. Berikut beberapa hal yang bisa menjadi panduan Anda dalam mendapatkan antibiotik yang tepat:

Tanyakan kepada dokter apakah Anda benar-benar memerlukan antibiotik.
Hindari meminta dokter meresepkan antibiotik jika antibiotik tersebut tidak membuat Anda merasa lebih baik.
Jangan menggunakan antibiotik yang diresepkan untuk penyakit lain atau untuk orang lain.
Pastikan menjaga tangan tetap bersih dengan mencuci menggunakan sabun dan air hangat. Cara ini bisa melindungi Anda dari infeksi penyakit. (OL-08)

Sumber :
Ikarowina Tarigan
http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2009/10/12/1693/9/Cara-Cerdas-Maksimalkan-Antibiotik
12 Oktober 2009